Part 1
Teluk Saleh memiliki potensi perikanan dan kelautan yang
sangat besar, terutama potensi perikanan tangkap dan potensi pariwisata. Aktivitas
perikanan tangkap di Teluk Saleh didominasi oleh perikanan sekala kecil dengan
mayoritas nelayan merupakan penduduk kawasan pesisir Teluk Saleh. Selain perikanan
pariwisata juga menjadi potensi yang perlu dikembangkan, dilihat dari banyaknya
pulau-pulau kecil yang terdapat di Teluk Saleh yang dapat dikembangkan menjadi
wisata diving, snorkeling, wisata pantai dan lain sebagainya.
Potensi yang besar membuat Teluk Saleh tidak luput dari
ancaman yang dapat merusak sumber daya perikanan dan kelautan, ancaman yang
paling nyata dan sering adalah masih ditemukannya nelayan menggunakan alat
tangkap yang dapat merusak yaitu penggunaan bahan peledak (bom) dan racun ikan.
perusakan ini dapat menyebabkan kerugian yang berdampak pada masyarakat
nelayan, pelaku usaha, dan ekosistem perairan terutama ekosistem terumbu
karang.
Ancaman bom dan racun ikan sangat berdampak bagi nelayan
dibuktikan dari kurangnya hasil tangkapan nelayan dari tahun ketahun, semakin
jauhnya nelayan menangkap ikan, rusaknya ekosistem terumbu karang dan masih
terdengarnya suara ledakan bom di wilyah perairan Teluk Saleh. Untuk mengurangi
kerusakan masyarakat nelayan yang berada didesa pesisir Teluk Saleh membentuk
kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) disetiap Desa meraka yang didukung
oleh pemerintah Desa dan pemerintah daerah.
Pokmaswas bertujuan untuk melakukan
pemantauan dan pengawasan sumberdaya perikanan dan kelautan berbasis
masyarakat. Di Teluk Saleh khususnya di Kabupaten Sumbawa, berkat kesadaran
masyarakat nelayan sudah terbentuk 7 Pokmaswas di 6 desa yang berbeda yaitu Desa
Kukin, Desa Batu Bangka, Desa Labuhan Kuris, Desa Labuhan Sangoro, Desa Teluk Santong,
Desa Labuhan Jambu. Semua pokmaswas tergabung dalam Forum Komunikasi Pokmaswas Teluk
Saleh. Harapanya adalah seluruh desa yang berada di pesisir Teluk Saleh baik di
kabupaten Dompu dan kabupaten Sumbawa dapat menbentuk pokmaswas disetiap desanya
dan bergabung dalam Forum Komunikasi Pokmaswas Teluk Saleh tujuanya agar
koordinasi pengawasan antar pokmaswas dapat lebih efektif dan efisien.
Pokmaswas Teluk Saleh sangat aktif dalam melakukan patroli
dari pertengahan tahun 2018-awal tahun 2019 pokmaswas telah melakukan 11 hari
patroli rutin dan 6 hari patroli gabungan dengan aparat polairud, TNI AL, Dinas
Kelatan dan Perikanan Provinsi NTB. Selain patroli, Pokmaswas juga melakukan
sosialisasi kepada nelayan, terhitung pokmaswas telah melakukan sosialisasi
bahaya penggunaan bom dan racun sebanyak sembilan kali. Lokasi sosialisasi
antara lain Dusun Prajak, Desa Labuhan Kuris, Desa Kukin, Desa Labuhan Jambu, Desa
Teluk Santong, Desa Labuhan Sangoro dan Desa Labuhan Pidang. Dampak secara
langsung dari kegiatan ini memang belum dirasakan, namun dengan adanya kegiatan
rutin ini diharapkan nelayan pelaku bom dan potassium dapat sadar dan tidak
lagi melakukan aktivitas tersebut selain melanggar hukum aktivitas penangkapan
bom dan racun dapat merusak ekosistem.