Selasa, 08 Mei 2012
Pantai Sigandu,
Selasa, 21 Juni 2011
Sekaratnya Sang Bebek Belur
Senin, 20 Juni 2011
Serdadu Mahasiswa Tingkat Akhir
Inilah yang dinamakn perjuangan dan pengorbanan hidup, selama 4 tahun berperang dengan buku, jurnal, papper, tugas-tugas dan harus berhadapan dengan dosen , tapi semua itu berlalu sudah. Tak terasa kami sudah mempunyai 3 adik tingkat yang mengingatkan akan perjuangan kami waktu diposisi mereka. Tertawa, serius, santai, pusing dan garuk-garuk kepala itulah ekspresi dari mahasiswa semester muda yang dipusingkan dengan berbagai macam tugas dan laporanya.
Kampus kami merupakan ironi buat kami (mahasiswa semester tua) harus mengulang kuliah dengan adik tingkat, mengambil mata kuliah baru dikarenakan oleh kemalasan dari kami sendiri. Hahahahaha ironis memang pertanyaan muncul dari mana-mana kapan lulu?, kamu masih kulyah juga ya?, sudah penelitian belum?, kapan penelitianya?, sudah dapat dosen pembimbing?, dan masih banyak pertanyaan lagi yang membuat malu-maluin sendiri.
Kadang-kadang iri ngeliat temen yang lebih maju sedikit dari kita, dia sudah jauh melangkah kedepan dengan skripsinya sedangkan kami yang dibelakang masih sibuk dengan kuliah dan tugas-tugas kuliah yang kadang kala tidak terurus dan prinsip yang kami pegangg untuk tugas-tugas yang tidak bersahabat itu adalah “Lihat Pahami Copy Paste” hahahahaha cara kelasik yang terulang untuk mengelabui dosen-dosen yang kurang perhatian dengan mahasiswanya. Dosen pun berkata “ Hai MAHASISWA jangan coba-coba menipu saya karena saya sudah pernah menjadi MAHASISWA tapi anda belum pernah menjadi DOSEN” inget tu para MAHASISWA pesan dosen anda!
Buat temen-temenku yang akan lulus cepetlah lulus jangan menunda-nunda lagi, buat temen-temenku yang masih ada kuliah seriuslah kuliah jangn malas-malasan lagi, buat temen-temenku yang bingung mau ngapain ayo carilah kerjaan biar lebih produktif lagi, buat diriku sendiri ayo tetap semangat ingat!
Masa depan mu ditentukan oleh dirimu sendiri!
Jumat, 29 Oktober 2010
Racun dari Daratan yang membahayakan Laut
Pembuangan Limbah Ke sungai dan pencemaran limbah pabrik ke atmosfer.
Di beberapa bagian dunia, penggundulan hutan merupakan sebab utama pencemaran laut. Ketika para penebang pohon dan perusahaan pembangunan menggunduli hutan, mereka mengelupas tanah. Angin dan hujan menghanyutkan tanah tersebut ke sungai-sungai dan akhirnya kelaut. Endapan lumpur terbentuk di daerah pantai, merusak habitat dan mengurangi persediaan udara bagi kehidupan liar.
Semetara itu prosesproses idustri seperti peleburan logam dan kertas , tekstil, dan pabrik argokimia, menyemburkan zat-zat pencemar, atau limbah buangan (limbah cair yang dikeluarkan oleh pabrik). Kebanyakan pabrik dibangun dekat sungai sehingga mereka dapat membuang limbahnya langsung ke air tawar, pertama-tama membunuh kehidupan liar yang terdapat di air tawar, kemudian tumbuhan serta binatang-binatang laut. Banyak pabrik membuang gas-gas beracun yang memasuki atmosfer sebelum jatuh dan mencemari daratan dan lautan.
Pabrik, pengangkutan barang dan manusia, pemanasan dan proses memasak, semuanya melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Semua ini menghasilkan karbon dioksida, salah satu gas yang diyakini oleh para ilmuan sebagai penyebab perubahan iklim di bumi. Salah satu kemungkinan dampak pemanasan global adalah bahwa jika planet memanas , es dikutub akan meleleh, menyebabkan permukaan air laut naik. Hal ini dapat menimbulkan resiko banjir di daerah-daerah yang landai.