Halaman

Selasa, 09 Agustus 2016

Monitoring Hasil Tangkapan Ikan Kakap dan Kerapu Teluk Saleh




Pengambilan data ikan dengan pengambilan foto ikan
WCS adalah LSM yang bergerak di bidang konservasi dan lingkungan hidup. WCS mulai berkecimpung dalam perlindungan terhadap lingkungan hidup Indonesia sekitar tahun 1990-an. Pada tahun 2002, WCS mulai bergerak dalam perlindungan sumberdaya bahari di Indonesia. Beberapa wilayah kerja WCS antara lain di Sabang-Aceh, Taman Nasional Karimunjawa-Jawa Tengah, Minahasa Utara-Sulawesi Utara, serta NTB. Di NTB khususnya di Pulau Sumbawa WCS mendukung dalam program pengelolaan perikanan karang khususnya kakap dan kerpau secara berkelanjutan di Pulau Sumbawa. 
Untuk mendukung pengelolaan perikanan karang kakap dan kerapu yang berkelanjutan WCS pada tahun 2015 sudah melakukan survei social ekonomi untuk mengetahu profil perikanan di Pulau Sumbawa. Selain melakukan survei social ekonomi perlu dilakuakan monitoring hasil tangkapan ikan untuk menunjang pengelolaan perikanan karang kakap dan kerapu yang berkelanjutan. Tujuan dari monitoring hasil tangkapan ikan kakap dan kerapu adalah 1). Mengidentifikasi tingkat pemanfaatan ikan kerapu dan kakap di Teluk Saleh. 2). Mengindentifikasi tingkat keuntungan yang didapat oleh nelayan secara langsung dari aktifitas perikanan kakap dan kerapu. 3). Mengidentifikasi pola tekanan perikanan terhadap ekosistem yang disebabkan oleh aktifitas perikanan tangkap. 
Foto Ikan hasil tangkapan
Monitoring hasil tangkpan ikan nelayan dilakukan dengan metode sampling yaitu pengambilan data ikan dilakuakan selama 7 hari dalam 1 bulannya. Pengambilan data dilakukan di Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa yang terfokus pada 3 titik sampling yaitu Desa Labuhan Sumbawa, Desa Labuan Kuris dan Desa Labuan Jambu. Pengambilan data hasil tangkapan dilakukan di 3 lokasi tersebut bertujuan untuk mengetahui pola pemanfaatan perikanan kakap dan kerapu yang berada di Teluk Saleh.  
Ikan hasil tangkapan nelayan
Dalam pengambilan data pendaratan ikan ada beberapa informasi yang harus di ambil antara lain adalah Tanggal pengambilan data, Lokasi pendaratan, Nama pengumpul ikan, Nama pemiliki perahu, Nama perahu, Alat tangkap yang digunakan, Lama melaut, Lokasi penangkapan, Kedalaman, Zonasi lokasi penangkapan, Kategori mesin, Jumlah ABK, Biaya operasional (BBM, es, umpan, dan lainnya), Nama ikan yang tertangkap, Berat hasil tangkapan, Jumlah individu ikan yang tertangkap dan Harga ikan. Dari informasi tersebut dapat dilakukan analisis data yang diinginkan seperti data spesies ikan mana saja yang mendapatkan tekanan lebih oleh aktivitas penangkapan, dapat memberi informasi tentang fluktuasi produksi perikanan di dalam satu area, sehingga kita dapat mengevaluasi apakah tipe manajemen yang kita pilih dapat meningkatkan produksi perikanan atau tidak dan masih banyak informasi yang dapat di keluarkan dari data yang di ambil.

1 komentar:

  1. Boleh saya minta kontak nomor saudara? saya berencana berkenjung ke teluk saleh. thanks

    BalasHapus